Senin, 17 Desember 2012

PERKUTUT PUTIH

DIJUAL PERKUTUT PUTIH...Kami peternak yang mengkhususkan beternak burung perkutut putih dengan menerapkan teori hukum MENDEL. Kami ternakan perkutut putih untuk hiasan maupun yang katuranggan. Hasil tangkaran kami mata berwarna merah, paruh dan kaki berwarana pink atau jambon. Kami ternak ini juga tanpa sengaja setelah disuruh orang ketika diajak saudara napak tilas persinggahan Prabu Brawijaya menjelang mukso.  Secara pribadi kami juga tidak percaya hal-hal yang berbau mistis. Namun memang menghormati leluhur dengan melestarikan budaya, yang salah satunya memelihara burung perkutut. Untuk yang katuranggan atau beryoni yang konon masih ada keturunan perkututnya Prabu Brawijaya, melalui persyaratan khusus dan jumlah sangat sedikit. Dan alhamdulillah dalam menapaki hidup ini, kami lancar dalam karier maupun materi. Kami ingin berbagi...! Yang hanya hoby hiasan maupun yang percaya kekuatanya dan berminat memiliki, Hub kami di : 087819531266....wass.\


Pusaka Jawatimuran
Semua tentang Jawa Timur

Perkutut Mertengsari
Prabu Brawijaya sangat tentram hidupnya. Rakyat dan kerajaannya amat makmur. Baginda mempunyai dua orang anak: a) Pangeran Anom dan b) dewi Sekar-kemuning. Patih Gajah juga mempunyai dua orang anak: a) R. Udara yang ditetapkan menjadi Patih di Kediri dan b) Dyah Sugiyah yang dikawinkan oleh Sri baginda dengan Pangeran Anom. Pada tempat lain Arya Bangah, bupati Pejajaran beranak dua orang juga, a) R. Kebobang dan b) R. Tiron. Kedua-duanya tinggal di Majapahit untuk belajar: ilmu pemerintahan.

Seolah-olah tak ada persoalan yang mengganggu ketentraman kerajaan Majapahit dan kehidupan keluarga raja, hingga pada suatu hari Baginda mendengar kicau burung perkutut yang sangat menarik hatinya. Baginda waktu itu sedang duduk di taman, di bawah pohon nagasari, tempat dua ekor burung perkutut bertengger.
“Adinda”, kata perkutut jantan yang bukan lain adalah Mertengsari penjelmaan Prabu Siungwanara.
“Ya kakanda”, jawab perkutut betina yang sebenarnya penelmaan istri Prabu Siungwanara.
“Sekaranglah waktunya untuk menarik perhatian kanda Prabu Brawijaya terhadap diri kita. Marilah kita bernyanyi.” Mulailah kedua burung itu bernyanyi, dan nyanyian mereka itulah yang didengar oleh Prabu Brawijaya. Baginda melihat ke atas, dan dilihat Baginda dua ekor burung perkutut yang sangat bagus warna dan suaranya. Segera Baginda memerintahkan untuk menangkap burung itu dengan kurungan pasangan. Seorang pengawal yang terkenal pandai menangkap burung, dengan cepat datang membawa sebuah kurungan emas yang sangat indah. Kemudian disangkutkanlah kurungan itu pada sebuah dahan pada pohon nagasari itu. Tetapi dengan takdir dewata agung, hanya Mertengsari yang tertangkap, sedangkan perkutut betina dengan ketakutan terbang dan hilang di kerimbunan hutan. Perkutut Mertengsari diserahkan kepada Prabu Brawijaya, yang kemudian menyerahkan kepada puteri sekar kedaton, ialah dewi Sekar-kemuning.
Malam itu hening sunyi. Inang dan pengawal telah tidur. Pengawal kerajaan hanya sekali-sekali memperdengarkan tabuh. Hanya Dewi Sekar-kemuning belum juga tidur, masih asyik dengan pekerjaannya, menjahit dan menyulam. Sebetulnya masih ada makhluk lain yang belum tidur, yang sejak lama memperhatikan tingkah laku puteri elok jelita itu. Dia itu Mertengsari, perkutut bersuara emas. Mertengsari telah lama terbuai dan mabuk akan kejelitaan dewi Sekar-kemuning. Ia tahu, bahwa bunga kerajaan Majapahit itu telah hendak dipertunangkan dengan R. Kebobang, tetapi sang dewi telah menolaknya. Duduk berdekatan dengan bunga yang indah itu, burung perkutut makin hanyut terbawa arus asmara. Lama kelamaan tak tahan lagi ia melawan kasih yang mendera-dera hatinya itu. Ditariknya jiwanya lepas dari tubuh burung itu, lalu menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat tampan laksana dewa Semara.
Dengan tenang ia duduk di hadapan sang puteri. Alangkah terkejutnya dewi Sekar-kemuning ketika ia melihat seorang pemuda yang amat tampan duduk di hadapannya. Hatinya tergetar dengan seru.
Mertengsari berkata menenangkan: “Jangan takut Tuan puteri. Hamba datang dengan maksud baik.”
Dewi Sekar-kemuning: “Siapakah Tuanku ini?”
Mertengsari: “Hamba, bernama Mertengsari.”
Kemudian diceriterakanlah asal usulnya. Tuan puteri sangat kasihan, karena Mertengsari dapat berceritera dengan sangat mengasyikkan dan menimbulkan iba dan kasih. Hati Tuan puteri yang sejak pandang pertama telah condong kekasih, menjadi terbakar asmara karena rayuan Mertengsari. Jatuhlah dewi Sekar-kemuning di dalam pelukan Mertengsari. Mereka hidup sebagai suami-isteri secara rahasia. Beberapa bulan hidup seperti itu dewi Sekar-kemuning menjadi hamil dan akhirnya melahirkan. Tetapi yang lahir itu berupa 2 butir telur yang kemudian menetas menjadi 2 ekor burung perkutut. Yang tua dinamai Ki Jaka Mangu dan yang muda dinamai Ki Jaka Sura. Setelah dewasa kedua anak itu menanyakan siapa ayahnya kepada ibunya. Dewi Sekar-kemuning tak mau berkata sebenamya dan mengatakan bahwa ayahnya sedang berkelana mengelilingi dunia. Kedua ekor perkutut itu ingin menyusul ayahnya. Setelah minta diri, Jaka Mangu dan Jaka Sura lalu pergi.
Prabu Brawijaya ingin mengawinkan Dewi Sekar-kernuning dengan R. Kebobang, tetapi sekali inipun keinginan Sri Baginda itu ditolak lagi oleh Tuan puteri. Pada hari penghadapan, Prabu Brawijaya mengumumkan sayernbara, barang siapa yang sanggup diutus ke Pejajaran dan kembali dalam satu hari, akan diambil menantu. Tetapi bila tak berhasil, akan dibunuh. Tak ada seorangpun yang sanggup, bahkan R. Kebobang pun tak berani rnengajukan diri.
Kembali kepada Jaka Mangu dan Jaka Sura, di dalam pengembaraanya mencari ayahnya bias berubah wujud manusia dan burung. Ketika berubah menjadi burungpun sikapnya masih ningrat,elegan terbawa sikap Sang Putri Sekar Kemuning. Keturunanya pun sangat jarang dan mengalami kecacatan pada warna bulunya yang putih. Nah inilah yang masih dipercaya orang burung raja/katuranggan atau bisa sebagai pusaka karena mempunyai tuah atau yoni.
Sementara itu burung jelmaan istri Prabu Siungwanara yang terbang kehutan dan tidak bisa kembali berubah wujud menjadi manusia karena terpisah dengan suaminya, kawin dengan perkutut biasa dan menurunkan keturunan yang cenderung cacat genetic, berwarna putih. Inilah yang disebut perkutut putih rakyat.Nah, bagi yang membutuhkan perkutut putih sebagai hiasan kami menjualnya. Sedangkan yang percaya pusaka kami juga menyediakan, namun khusus bagi orang yang mampu menahan emosinya…….sanggupkah anda ?












12 komentar:

  1. wah bagus banget itu bisnis peternakan perkutut putih, bisa membuat orang jadi raja.......
    berapa sepasang yang siap bertelur pengin ikutan ternak......

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Maaf terlambat.....tlp saja.krn sy krg paham internet....wslm

    BalasHapus
  4. Prinsipnya saya siap berbagi dan bisa mengirimkan keberbagai daerah termasuk luar jawa......wslm

    BalasHapus
  5. alamatnya di sidoarjo dimana mas Rochmad dan apa pnya ug hitam juga Mas

    BalasHapus
  6. oh iya mas kl boleh tanya nomer hpnya utk sharing2 aja soalnya masih belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. sdh ada no hp di blok............ada lg 081252335868......wslm

      Hapus
  7. salam kenal, saya penggemar perkutut baru, ku tertarik sekali, pak saya ingin beli satu pasang, 085234069467

    BalasHapus
  8. salam kenal, saya penggemar perkutut baru, ku tertarik sekali, pak saya ingin beli satu pasang, 085234069467

    BalasHapus
  9. mantaaaap....kunjungi blog q gan http://riaspengantinjenggolo.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  10. Mohon maaf mau tanya, kalau sepasang perkutut yg putih, berapa harganya? Trimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  11. Mr. Green Casino Review, Bonus, Banking Options and
    Mr Green Casino has been in operation since 2009 청주 출장샵 and since then its online 부산광역 출장샵 casino 경상남도 출장마사지 has been entertaining players with high-quality 태백 출장샵 games such as roulette, 계룡 출장샵 blackjack,  Rating: 8.4/10 · ‎Review by Dr

    BalasHapus